BATU HAMPAR (RIAU) - Sejumlah warga yang masih bertahan di posko pengungsian banjir di Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rohil mulai terserang penyakit. Penyakit tersebut umumnya dipengaruhi karena kondisi lingkungan yang ditempati.
Kepala Pustu Batu Hampar Julinda menyebutkan, dampak dari kejadian banjir tersebut terhadap pengungsi mulai terjadi, dari segi kesehatan.
''Warga sudah ada yang terkena penyakit seperti gatal-gatal, pernapasan maupun kembung,” kata Julinda.
Di mana mayoritas yang mengalami penyakit tersebut adalah dari kalangan lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
Ia menerangkan, berdasarkan data dari posko kesehatan penanggulangan banjir, gangguan terkait kesehatan tersebut tercatat mayoritas dialami warga.
Menyikapi hal tersebut, terangnya, petugas yang telah diberikan tugas melakukan upaya penanganan dengan tepat agar penyakit yang terjadi tidak menyebarluas mengingat para pengungsi tinggal di satu pos, dalam waktu yang lama.
''Ada lima petugas medis yang disiagakan untuk pelayanan kesehatan warga, dan bertugas bergantian setiap harinya,” kata Julinda.
Selain itu, dirinya mengingatkan agar para pengungsi untuk bisa mengurangi interaksi yang lama dengan lingkungan yang tergenang air, pasalnya diperkirakan cukup banyak dari pengungsi yang kembali ke rumahnya yang tergenang banjir untuk melihat kondisi yang ada.
Akibatnya kembali bersinggungan dengan air yang diperkirakan kondisi air cukup buruk bagi kesehatan kulit dan hal itu yang berdampak bagi kesehatan berupa penyakit gatal-gatal.
Seperti diketahui ratusan rumah di dua kepenghuluan (desa, red) di Kecamatan Batu Hampar, terdampak banjir yang berlangsung dalam waktu cukup lama. Wilayah kepenghuluan tersebut yakni Bantaian Baru dan Kepenghuluan Bantaian.
Camat Batu Hampar, Auzar menyebutkan, sejauh ini sudah terdata lebih dari 500 rumah warga yang tersebar di dua kepenghuluan yang terdampak banjir.
''Sebagian warga sudah memilih untuk mengungsi,” katanya.
Sementara itu, Pemkab Rohil melalui OPD terkait telah mendirikan posko sementara bagi pengungsi yang terletak di pinggir Jalan Lintas Kecamatan untuk beberapa titik.
''Posko diletakkan di pinggir jalan lintas karena kondisi lahan yang lebih tinggi, sehingga aman dari banjir,” katanya.
Ia menyebutkan, menyikapi kondisi yang ada terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga diharapkan tidak ada terjadi hal yang tak diinginkan baik untuk keselamatan maupun aspek kesehatan bagi pengungsi.(fad)